Senin, 23 Oktober 2017

Padamu (calon imamku) yang Allah pilihkan untukku


Aku disini masih terus berusaha untukmu, ya terus berusaha memperbaiki diri? mempersiapkan semuanya menjadi madrasah cinta. Apa kabarnya kamu disana? kamu tak sedang terluka kan? Tersenyumlah 🙂 Karena aku yakin kebahagiaan akan selalu menyertai. Namun jika detik ini hatimu sedang terluka, ambil air wudlulah… Dan mendekatlah kepada-Nya .
Apa kabar dengan hati yang tak pernah ku jumpa? Apa kau juga rindu padaku? Mungkin, saat ini dirimu merasakan apa yang tengah aku rasakan. Tapi tunggulah suatu saat, bila masanya aku sudah mampu menemuimu , Menatap wajahmu & menghadirkan sejuta tawa untukmu .
Mungkin hanya itu yang bisa aku beri untukmu, selain sebuah komitmen bahwa kita kelak kan bersatu
Untuk meniti jalan ini dengan hati yg saling mengasihi . Karena ini adalah pilihan hingga ikatan suci yg akan kita jaga hingga akhir nanti ..
Penantian pasti berakhir , perjumpaan pasti terjadi ..
Hanya soal waktu yang telah Rabb kita tentukan nanti ,
Semoga DIA menghadiahkan pertemuan yang berkesan, dan Semoga derai-derai harap akan selalu muncul yg ku sampaikan dalam sujud malamku . Dan biarlah penat selalu hadir, Mengusir rasa bingung yang sering mengalir …

Padamu yang Allah pilihkan untukku 🙂
Ketahuilah, aku hanya manusia biasa dengan begitu banyak kekurangan dalam diriku
Aku bukanlah manusia yang sempurna, seperti yang mungkin kamu harapkan ..
Maka, ketika aku memilihmu untukku.. Maka saat itu, aku ingin menyempurnakan kekuranganku dengan keberadaanmu .. Dan aku berharap ketidaksempurnaanku mampu menyempurnakan dirimu.. Karena kelak kita akan menjadi satu . Aibmu adalah aibku, dan indahmu adalah indahku, kau dan aku akan menjadi ‘kita’
Aku hanyalah manusia biasa, yang punya banyak kelemahan dan beberapa kelebihan, Maka oleh karena itu, aku menginginkan dirimu untuk mendampingiku. Untuk menutupi kelemahanku dan mengendalikan kelebihanku
Andai saja aku bisa mengungkap semua kata & rasa dalam hati yang aku punya ini, maka seribu lembar kertas pun tak akan cukup untukku menuangkannya .. Terlalu banyak yang ingin aku ungkap secara langsung di hadapmu nanti
Untukmu yang akan mendampingi hidupku.. Dalam sujudku pada-Nya ku titipkan doa dan pintaku untuk selalu menjagamu .. Ku pinta pada-Nya agar Cinta-Nya selalu ada untukmu, ketika aku tak sanggup lagi mencinta ..

Dan Kututup dengan doa : “Duhai Rabb.. Engkau lah tujuan ku, jadikalah dia penghubung antara aku dan Engkau, ku pinta hatinya pada-Mu sebab Engkau-lah Sang Penguasa dan Pemilik Hati hamba-Mu”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bukan ustadzah

“Eh ummi, eh ustadzah, eh mamah Dedeh” Kalian juga pasti pernah di panggil dengan sebutan itu, iya k an!! Yah  mungkin karena denga...