Selasa, 24 Oktober 2017

sebaik-baik perhiasan atau seburuk-buruknya fitnah

Wanita, perempuan, akhwat atau apapun sebutannya. Ia adalah mahluk yang amat lembut, halus dan indah. Ya, ia identik dengan segala bentuk keindahan dan menjadi perhiasan bahkan Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (Hadits riwayat Muslim dari Abdullah ibnu Umar)    Siapakah diantara kita yang tidak ingin menjadi sebaik-baiknya perhiasan? Siapa diantara kita yang tak ingin menjadi wanita shalihah? Siapa yang tak ingin menjadi wanita yang dicemburui para bidadari surga??? Tentu tak ada yang tak ingin. Semuanya ingin, hanya saja ada pengorbanan dan jalan yang harus ditempuh untuk mendapatkannya. Ada banyak godaan, ujian bahkan mugkin celaan yang harus diterima. Namun percayalah bahwa disana terdapat imbalan yang luar biasa, yakni dapat menjadi hamba yang lebih dekat dengan-Nya dan meraih surga-Nya Insya Allah. Namun di sisi lain, mahluk bernama wanita ini identik pula dengan fitnah. Segala hal yang menyangkutnya dijadikan celah syetan untuk menebar fitnah. Dan wanita inilah yang menjadi fitnah/godaan terbesar pula bagi kaum adam yang secara fitrah menjadi pasangannya. Sebagaimana perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang diriwayatkan dari Usamah Bin Zaid. Beliau bersabda, “Aku tidak meninggalkan satu fitnah pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita.” (HR. Bukhari: 5096 dan  Muslim: 2740)

Ya, karena keindahannya itulah wanita bisa menjadi sumber segala petaka. Tak sedikit lelaki cerdas, gagah, berkuasa bahkan lelaki yang beriman tunduk patuh padanya. Tak sedikit dari mereka menjadi lemah, tak berdaya, dan tak bisa berkata apa-apa hingga melakukan hal-hal yang menentang syari’at-Nya ketika ia telah diselimuti kecintaan yang berlebihan pada seorang wanita. Bahkan tak sedikit beberapa kisah menceritakan kehancuran kaum yang diakibatkan oleh fitnah wanita. Sebagai seorang wanita, ini adalah amanah kita. Di sinilah Allah memberikan pilihan pada kita, apakah akan menjadi sebaik-baiknya perhiasan dunia, atau malah sebaliknya menjadi seburuk-buruknya sumber fitnah dunia

Selama ini kebanyakan wanita mudah merasa cukup. Salah satunya dalam hal menutup auratnya. Kebanyakan merasa cukup dengan berkerudung asal saja, padahal rambutnya masih terlihat dari kain kerudung yg tipis. Kebanyakan Merasa Cukup dengan menutup saja, padahal hakikatnya ia masih telanjang karena pakaian yang sempit dan membentuk lekuk tubuhnya. Kebanyakan Merasa cukup dengan memanjangkan saja, padahal hakikatnya ia masih belum menjaga auratnya ketika bertingkah, berbicara bahkan tertawa dihadapan lelaki yang bukan mahramnya.
Ya, kebanyakan dari kita mudah merasa cukup. Kita merasa sudah cukup baik ketika kita sudah mulai memakai gamis, kerudung panjang, kaos kaki, atau bahkan cadar. Kita sudah merasa cukup dengan mengikuti kajian, mendengarkan ceramah, mentoring atau sejenisnya. Kita mudah sekali merasa cukup sehingga dengan gampangnya memandang oranglain buruk, meng-ghibah, dan memandang diri kita lebih baik dari wanita lain yang belum bisa seperti kita. Mudah merasa cukup, itulah yang kerap membuat kita lupa untuk senantiasa membenahi akhlak kita, meningkatkan keimanan kita. 

Kita menjadi lupa bahwa sedekat dan sebaik apapun lelaki jika ia bukan mahram kita maka kita harus tetap menjaga hijab dengannya.
Kita menjadi lupa bahwa suara kita yang dilembutkan dapat menjadi penyakit hati. Kita menjadi lupa bahwa pesan, emoticon, perhatian meski atas dasar persaudaraan bisa syetan jadikan senjata keruntuhan iman.
Kita menjadi lupa bahwa syarat bepergian wanita (safar) harus bersama mahramya.
Kita menjadi lupa dengan dalih “kami sudah menganggap saudara” sehingga kerap bercurhat ria, berkomen ria, bertelepon ria dengan lelaki yang jelas bukan siapa-siapa kita. Kita mudah sekali merasa sudah aman sehingga pulang larut malam, mengikuti kegiatan yang tidak begitu wajib diikuti, bersendagurau dengan lelaki, dan sering bepergian jauh seorang diri. Lupakah kita bahwa kita bisa menjadi sumber fitnah yang besar bagi seorang lelaki? sadarkah kita bahwasanya :“Wanita itu adalah aurat. Bila ia keluar, setan akan menghiasinya (untuk menggoda laki-laki).” [HR. At-Tirmidzi no. 1173, dishahihan oleh Al-Albani mengatakan dalam Misykatul Mashabih no. 3109]

Ya, itulah kita wahai saudariku. Pilihan ada ditangan kita, apakah kita mau menjadi sebaik-baik perhisan yang dicintai-Nya? atau menjadi seburuk-buruk fitnah yang akan menjerumuskan kita hingga jauh dari-Nya

wallahualam..

Senin, 23 Oktober 2017

Padamu (calon imamku) yang Allah pilihkan untukku


Aku disini masih terus berusaha untukmu, ya terus berusaha memperbaiki diri? mempersiapkan semuanya menjadi madrasah cinta. Apa kabarnya kamu disana? kamu tak sedang terluka kan? Tersenyumlah 🙂 Karena aku yakin kebahagiaan akan selalu menyertai. Namun jika detik ini hatimu sedang terluka, ambil air wudlulah… Dan mendekatlah kepada-Nya .
Apa kabar dengan hati yang tak pernah ku jumpa? Apa kau juga rindu padaku? Mungkin, saat ini dirimu merasakan apa yang tengah aku rasakan. Tapi tunggulah suatu saat, bila masanya aku sudah mampu menemuimu , Menatap wajahmu & menghadirkan sejuta tawa untukmu .
Mungkin hanya itu yang bisa aku beri untukmu, selain sebuah komitmen bahwa kita kelak kan bersatu
Untuk meniti jalan ini dengan hati yg saling mengasihi . Karena ini adalah pilihan hingga ikatan suci yg akan kita jaga hingga akhir nanti ..
Penantian pasti berakhir , perjumpaan pasti terjadi ..
Hanya soal waktu yang telah Rabb kita tentukan nanti ,
Semoga DIA menghadiahkan pertemuan yang berkesan, dan Semoga derai-derai harap akan selalu muncul yg ku sampaikan dalam sujud malamku . Dan biarlah penat selalu hadir, Mengusir rasa bingung yang sering mengalir …

Padamu yang Allah pilihkan untukku 🙂
Ketahuilah, aku hanya manusia biasa dengan begitu banyak kekurangan dalam diriku
Aku bukanlah manusia yang sempurna, seperti yang mungkin kamu harapkan ..
Maka, ketika aku memilihmu untukku.. Maka saat itu, aku ingin menyempurnakan kekuranganku dengan keberadaanmu .. Dan aku berharap ketidaksempurnaanku mampu menyempurnakan dirimu.. Karena kelak kita akan menjadi satu . Aibmu adalah aibku, dan indahmu adalah indahku, kau dan aku akan menjadi ‘kita’
Aku hanyalah manusia biasa, yang punya banyak kelemahan dan beberapa kelebihan, Maka oleh karena itu, aku menginginkan dirimu untuk mendampingiku. Untuk menutupi kelemahanku dan mengendalikan kelebihanku
Andai saja aku bisa mengungkap semua kata & rasa dalam hati yang aku punya ini, maka seribu lembar kertas pun tak akan cukup untukku menuangkannya .. Terlalu banyak yang ingin aku ungkap secara langsung di hadapmu nanti
Untukmu yang akan mendampingi hidupku.. Dalam sujudku pada-Nya ku titipkan doa dan pintaku untuk selalu menjagamu .. Ku pinta pada-Nya agar Cinta-Nya selalu ada untukmu, ketika aku tak sanggup lagi mencinta ..

Dan Kututup dengan doa : “Duhai Rabb.. Engkau lah tujuan ku, jadikalah dia penghubung antara aku dan Engkau, ku pinta hatinya pada-Mu sebab Engkau-lah Sang Penguasa dan Pemilik Hati hamba-Mu”



aku pernah melangit tapi berhenti di tengah, melihat kebawah melihat jarak terbentang tinggi. aku takut, takut tak bisa menapak lagi. kuputuskan membumi agar aku tak khawatir terjatuh agar aku tak lupa pada siapa aku bersujud, sebab ketika aku meninggi aku takut hati ini juga tinggi pada apa saja dan siapa saja~




Rabu, 18 Oktober 2017

ENGKAULAH SEBAIK-BAIK PERHIASAN


Ketika Tuhan menciptakan wanita, malaikat datang dan bertanya,"Mengapa begitu lama engkau menciptakan wanita, Tuhan???"
Tuhan menjawab,"Sudahkah engkau melihat setiap detail yang telah aku ciptakan untuk wanita?" Lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan kerisauan, dan semua itu hanya dengan dua tangan".
Malaikat menjawab dan takjub,"Hanya dengan dua tangan? tidak mungkin!
Tuhan menjawab,"Tidakkah kau tahu, dia juga mampu menyembuhkan dirinya
sendiri dan boleh bekerja 18 jam sehari".
Malaikat mendekati dan mengamati wanita tersebut dan bertanya,"Tuhan, kenapa wanita terlihat begitu lelah dan rapuh seolah-olah terlalu banyak beban baginya?"
Tuhan menjawab,"Itu tidak seperti apa yang kau bayangkan, itu adalah air mata."
"Untuk apa???", tanya malaikat.
Tuhan melanjutkan,"Air mata adalah salah satu cara dia menunjukkan          kegembiraan,kerisauan,cinta,kesepian, penderitaan,dan kebanggaan, serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona lelaki,ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki oleh wanita.
Dia dapat mengatasi beban lebih baik dari lelaki,dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri,dia mampu tersenyum ketika hatinya menjerit kesedihan,mampu menyanyi ketika menangis, menangis saat terharu,bahkan tertawa ketika ketakutan.
Dia berkorban demi orang yang dicintainya,dia mampu berdiri melawan ketidakadilan,dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang,dia gembira dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia,dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran.
Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian,tapi dia mampu mengatasinya.Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka.
Allah S.W.T berfirman:
"Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia, namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan."
"Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya. "
"Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh."
"Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya."
"Aku memberinya kekuatan untuk menyokong suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya."
"Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu."

"Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk dititiskan. Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan bilapun ia perlukan."

"Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya,sosok yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya.Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, kerana itulah pintu hatinya, tempat dimana cinta itu ada."
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الْمَرْأَةََ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ, لَنْ تَسْتَقِيْمَ لَكَ عَلَى طَرِيْقَةٍ, فَإِنِ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اِسْتَمْتَعْتَ بِهَا وَفِيْهَا عِوَجٌ, وَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيْمُهَا كَسَرْتَهَا وَكَسْرُهَا طَلاَقُهَا
“Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk, ia tidak bisa lurus untukmu di atas satu jalan. Bila engkau ingin bernikmat-nikmat dengannya maka engkau bisa bernikmat-nikmat dengannya namun padanya ada kebengkokan. Jika engkau memaksa untuk meluruskannya, engkau akan memecahkannya. Dan pecahnya adalah talaknya.”(HR. Muslim)

Demikian juga sabda beliau,

اسْتَوْصُوْا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا، فَإِنَّ الْمَرْأََةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ … -وَفِي رِوَايَةٍ- الْمَرْأَةُ كَالضِّلَعِ
“Berwasiatlah kalian dengan kebaikan kepada para wanita (para istri), karena wanita itu diciptakan dari tulang rusuk…” Dalam satu riwayat: “Wanita itu seperti tulang rusuk….” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Dalam beberapa ayat Al-Quran ada beberapa ayat yang mengisyaratkan bahwa Hawa tercipta dari Nabi Adam ‘alaihissalam.
Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ
اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (an-Nisaa : 1)
Dan firman Allah,

هُوَ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا فَلَمَّا تَغَشَّاهَا حَمَلَتْ حَمْلاً خَفِيفاً فَمَرَّتْ بِهِ فَلَمَّا أَثْقَلَت دَّعَوَا اللّهَ رَبَّهُمَا لَئِنْ آتَيْتَنَا صَالِحاً لَّنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِي
“Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, istrinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: “Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang sempurna, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur”. (al-A’raf: 189)

Indah ya!!
ketika kecil ia membuka pintu surga untuk Ayahnya

Amalnya yang baik akan kembali kepada ayahnya yang menjadikannya anak sholehah.
 Aisyah radhiallahu ‘anhaa berkata:
Seorang ibu bersama dua putrinya menemuiku meminta makanan, akan tetapi ia tidak mendapati sedikit makananpun yang ada padaku kecuali sebutir kurma. Maka akupun memberikan kurma tersebut kepadanya, lalu ia membagi sebutir kurma tersebut untuk kedua putrinya, dan ia tidak makan kurma itu sedikitpun. Setelah itu, ibu itu berdiri dan pergi keluar. Lalu masuklah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka akupun mengabarkannya tentang ini, maka Nabi bersabda :
مَنِ ابْتُلِيَ مِنْ هَذِهِ الْبَنَاتِ بِشَيْءٍ فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ

“Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuan lalu ia berbuat baik kepada mereka maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka”
(HR Al-Bukhari no 1418 dan Muslim no 2629)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
“Barangsiapa yang memiliki tiga anak perempuan lalu ia bersabar atas mereka, dan memberi makan mereka, memberi minum, serta memberi pakaian kepada mereka dari kecukupannya, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka pada hari kiamat”
(HR Ibnu Maajah no 3669 dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 294).
Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu bahwasanya Nabi bersabda:
مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ

“Barangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku” (Anas bin Malik berkata : Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau)
(HR Muslim no 2631)

Dalam riwayat yang lain :
“Aku dan dia di surga seperti dua jari ini” (dan beliau mengisyaratkan dengan dua jari jemari beliau)
(HR At-Thirmidzi no : 1914 dan dishahihkan oleh Al-Albani)

Dari Jabir radhiallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :


مَنْ كَانَ لَهُ ثَلاَثُ بَنَاتٍ يُؤْوِيْهِنَّ وَيَكْفِيْهِنَّ وَيَرْحَمُهُنَّ فَقَدْ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةَ الْبَتَّةَ . فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ بَعْضِ الْقَوْمِ : وَثِنْتَيْنِ يَا رَسُوْلَ اللهِ ؟ قَالَ : وَثِنْتَيْنِ ] . وَزَادَ فِي رِوَايَةٍ : حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّ إِنْسَانًا ( لَوْ ) قَالَ : وَاحِدَةً ؟ لَقَالَ : وَاحِدَةً

“Barangsiapa yang memiliki tiga anak perempuan, ia mengayomi mereka, mencukupi mereka, dan menyayangi mereka maka tentu telah wajib baginya surga”. Maka ada salah seorang dari kaum berkata, “Kalau dua anak perempuan Ya Rasulullah?”. Nabi berkata, “Dua anak perempuan juga”
Dalam riwayat lain ada tambahan, “Sampai-sampai kami menyangka kalau ada orang yang berkata, “Kalau satu anak perempuan?”, maka tentu Nabi akan berkata, “Satu anak perempuan juga”.
(Dihasankan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 1027) 

Saat dewasa ia penyempurna separuh agama suaminya


“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”
(QS ar-Ruum: 21)

“Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.”
(QS An-Nisaa’: 4)

Abdullah bin Amr radhiallahu ‘anhuma meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
الدُّنْيَا مَتاَعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.”
(HR. Muslim no. 1467)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu:


أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهَ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهَ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهَ
“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.”

(HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.”)


Ketika Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Wahai Rasulullah, harta apakah yang sebaiknya kita miliki?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:


 لِيَتَّخِذْ أَحَدُكُمْ قَلْبًا شَاكِرًا وَلِسَاناً ذَاكِرًا وَزَوْجَةً مُؤْمِنَةً تُعِيْنُ أَحَدَكُمْ عَلَى أَمْرِ الآخِرَةِ
“Hendaklah salah seorang dari kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa berdzikir dan istri mukminah yang akan menolongmu dalam perkara akhirat.”
(HR. Ibnu Majah no. 1856, dishahihkan Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahih Ibnu Majah no. 1505)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan:
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا، قِيْلَ لَهَا: ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai.”

(HR. Ahmad 1/191, dishahihkan Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahihul Jami’ no. 660, 661)


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :


“Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.”

(HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257. Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah, Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah, no. 287)


Dari Abu Hurairah r.a., berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik terhadap istri-istrinya.”

(HR At-Tirmidzi)


Ada seorang wanita datang kepada Nabi SAW bertanya, “Wahai RasuIullah, sesungguhnya aku adalah delegasi wanita yang diutus kepadamu dan tidak ada satu wanita pun kecuali agar aku keluar untuk menemui engkau.” Kemudian wanita itu mengemukakan permasalahannya dengan mengatakan, “Allah adalah Rabb-nya laki-laki dan wanita dan ilah mereka. Dan engkau adalah utusan Allah untuk laki-laki dan wanita, Allah telah mewajibkan jihad kepada kaum laki-laki sehingga apabila mereka memperoleh kemenangan akan mendapat pahala, dan apabila mati syahid mereka akan tetap hidup di sisi Rabb-nya dan diberi rizki. Amal perbuatan apakah yang bisa menyamai perbuatan mereka dari ketaatan? Nabi SAW menjawab, “Taat kepada suami dan memenuhi hak-haknya tetapi sedikit dari kaum yang bisa melaksanakannya.”

(HR. Tabrani)


Pada pengajarannya yang lain, Rasulullah saw berkata,”Perempuan mana saja yang meninggalkan dunia sementara suaminya meridhainya pasti masuk surga.”

(HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)


Dan saat menjadi seorang ibu, surga ada di telapak kaki nya

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”
(QS Luqman: 14)
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”

(QS Al-Ahqaf: 15)


“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”(QS Al-‘Ankabuut: 8)


“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.”

(QS Al-Israa’: 23-24)


“Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk kupergauli dengan baik?” Beliau berkata, “Ibumu.” Laki-laki itu kembali bertanya, “Kemudian siapa?”, tanya laki-laki itu. “Ibumu”, jawab beliau, “Kemudian siapa?” tanyanya lagi. “Kemudian ayahmu”, jawab beliau.”

(HR. Al-Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 6447)


Hadits Mu’awiyah bin Jahimah, dimana beliau pernah mendatangi Rasulullah SAW dan bertanya :

“Ya, Rasulallah. Aku ingin ikut dalam peperangan, tapi sebelumnya Aku minta pendapat Anda”. Rasulullah SAW bertanya,”Apakah kamu masih punya ibu?”. “Punya”, jawabnya. Rasulullah SAW,”Jagalah beliau, karena sesungguhnya surga itu di bawah kedua telapak kakinya”.

(HR. An-Nasai, Ahmad dan Ath-Thabarani — Sanad hadits ini oleh banyak ulama diterima sebagai hadits yang hasan, bahkan Al-Hakim dan Adz-Dzahabi menyebutnya sebagai hadits shahih.)


Dari sahabat Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu.

“Arti : Dari Abdullah bin Mas’ud katanya, “Aku berta kpd Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang amal-amal yg paling utama dan dicintai Allah ? Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, Pertama shalat pada waktu (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktunya), kedua berbakti kpd kedua orang tua, ketiga jihad di jalan Allah”

(Hadits Riwayat Bukhari I/134, Muslim No.85, Fathul Baari 2/9)


“Barangsiapa yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya maka ia akan dipakaikan kepada kedua orangtuanya mahkota yang sinarnya lebih terang daripada sinar matahari di dunia pada hari kiamat nanti, kalaulah sekiranya ada bersama kalian, maka apa perkiraan kalian tentang orang yang mengamalkannya (Al-Qur’an)” (HR Ahmad, Abu Daud, Al-baihaqi, dan Al-Hakim)


Dari Abdillah bin Amr bin Ash Radhiyallahu ‘anhuma dikatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ridla Allah tergantung kpd keridlaan orang tua dan murka Allah tergantung kpd kemurkaan orang tua”

(Hadits Riwayat Bukhari dalam Adabul Mufrad (2), Ibnu Hibban (2026-Mawarid-), Tirmidzi (1900), Hakim (4/151-152)


"WANITA ITU INDAH CINTANYA TANPA SYARAT DIALAH MADRASAH CINTA. HANYA ADA SATU YANG KURANG DARI WANITA,DIA SELALU LUPA BETAPA BERHARGANYA DIA"


Wallahu'alam.............

Bukan ustadzah

“Eh ummi, eh ustadzah, eh mamah Dedeh” Kalian juga pasti pernah di panggil dengan sebutan itu, iya k an!! Yah  mungkin karena denga...